Amaaaak !!!!!! panggilan yang sudah 10 tahun tak terdengar, dan memang sudah tiada harapan untuk mendengarkan suara kecil itu lagi.Tidak seperti selayaknya anak anak kecil yang lain, bebas menikmati hari dan waktu yang tersaji di tengah derai tawa dan kasih sayang dari kedua orang tua. Inilah kisah Arif dan Roja# kisah tragis # diantara sekian banyak anak yang menjadi korban dasyatnya gempa dan terjangan tsunami pada Minggu 26 desember 2004 lalu yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam, Philipina, Thailand, Srilangka, dan lainnya.Arif Pratama Rangkuti saat itu berusia 7 tahun dan Rhodatul Jannah 4 tahun diletakkan oleh Ayahnya kala itu diatas sebilah papan untuk menyelamatkan anaknya, namun apa dikata ketika sang ayah tersadar,dia sudah tidak melihat kedua buah hatinya lagi karena terbawa dasyatnya terjangan tsunami. Berawal dari sini kisah tragis yang menimpa Arif dan Roja pun terjadi.Duka dan kesedihan menyelimuti keluarga ini, yang tinggal hanyalah kekuatan do'a dan sedikit harapan untuk bertahan hidup.Pasrah dengan apa yang terjadi dan ketentuan Ilahi tinggalah ayah Septi Rangkuti, Ibu Jamaliyah, dan Abang Jahri si sulung. Mereka pun akhirnya hijrah kedaerah Tapanuli Selatan Sumatra Utara ,kampung halaman sang Ayah.Perjuangan hidup yang tidak mudah juga mereka tempuh dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk bertahan menyambung hidup.Tapi siapa yang menyangka kuasa Allah bahwa kehendak dan takdir bicara,dibelahan bumi yang lain Allah sedang menatap ,"menggenggam kehidupan 2 anak manusia yang terpisah dari orang tuanya",mereka menempuh kehidupan yang sangat keras dan tragis..., ikuti kisah selanjutnya ..di Blog saya ..sahabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar